Partai Baru Taiwan berjanji untuk membantu meningkatkan hubungan

Delegasi ke Beijing menegaskan kembali dukungan untuk satu-China, penolakan terhadap agitator

Penasihat politik utama Yu Zhengsheng bertemu dengan delegasi Taiwan yang mewakili Partai Baru pulau itu di Beijing pada hari Senin untuk membahas perkembangan damai hubungan lintas-Selat dan bagaimana mencapai “peremajaan besar” bangsa China.

Yu memuji sikap tak terpatahkan Partai Baru yang menegakkan Konsensus 1992, yang mewujudkan prinsip satu-China, sejak pendirian partai, serta pendekatan hubungan yang damai.

Kongres Nasional Partai Komunis China ke-19, yang diadakan pada bulan Oktober, lebih lanjut mengklarifikasi pedoman dan kebijakan yang menangani Taiwan, kata Yu.

Dalam pidato pembukaannya kepada para delegasi selama kongres, Xi Jinping, sekretaris jenderal Komite Sentral CPC, menyebut prinsip satu-China sebagai landasan politik hubungan lintas-Selat, dan mengatakan bahwa upaya untuk bergerak menuju “kemerdekaan Taiwan” di bentuk apapun akan dikalahkan.

Taiwan akan berbagi peluang pembangunan di daratan Tiongkok, dan penduduknya akan menikmati perlakuan yang sama dengan penduduk daratan saat mereka melanjutkan studi, memulai bisnis, mencari pekerjaan, atau datang untuk tinggal di daratan, kata Xi dalam pidatonya.

Yok Mu-ming, ketua Partai Baru dan ketua delegasi Taiwan, mengatakan partai tersebut dengan tegas menjunjung tinggi prinsip satu-China dan mempromosikan perdamaian.

Delegasi tersebut juga bertemu pada hari Senin dengan Zhang Zhijun, kepala Kantor Urusan Dewan Negara Taiwan.

Zhang dan Yok setuju bahwa prinsip satu-Cina harus ditegakkan ke depan, menyatakan penentangan tegas terhadap kegiatan separatis dan berjanji untuk melakukan upaya menuju hubungan damai.

Kedua belah pihak sepakat untuk membangun dan meningkatkan mekanisme komunikasi, berbagi pendapat tentang isu-isu utama dalam hubungan dan mempromosikan pertukaran dan komunikasi di segala bidang – khususnya antar pemuda. Mereka selanjutnya setuju untuk menciptakan lingkungan yang konstruktif dan nyaman untuk pengembangan pemuda Taiwan di daratan.

Zhang mengatakan hubungan lintas-Selat telah menghadapi tantangan karena Partai Progresif Demokratik di pulau itu menolak untuk secara jelas menyatakan dukungan untuk prinsip satu-China, yang menyebabkan daratan menangguhkan komunikasi resmi dengan pulau itu.

Dia mengatakan bahwa kekuatan “kemerdekaan Taiwan” baru-baru ini mengobarkan pulau itu, mengusulkan penghapusan elemen daratan Tiongkok di berbagai bidang.

“Tujuannya adalah untuk memutuskan hubungan sejarah antara Taiwan dan China daratan, mengurangi kesadaran publik bahwa masyarakat Taiwan adalah bagian dari bangsa China dan membatasi banyak pengaruh budaya di pulau itu,” katanya.

Beberapa orang yang menganjurkan “kemerdekaan Taiwan” telah mendorong untuk mengubah undang-undang tersebut, dan telah mengusulkan untuk mengubah konstitusi pulau itu. “Ini menunjukkan bahwa kegiatan separatis dan kelompok yang mendukung ‘kemerdekaan’ menimbulkan ancaman paling serius bagi perkembangan damai hubungan lintas-Selat,” kata Zhang.

Ia mengingatkan, masyarakat dari kedua belah pihak harus waspada dan tegas menentang kegiatan tersebut.

luowangshu@chinadaily.com.cn