Situr Togel Online terpercaya, bisa langsung anda akses di TOTOCC
Upacara peringatan untuk memperingati 80 tahun Pembantaian Nanjing yang dilakukan selama Perang Perlawanan Melawan Agresi Jepang (1931-45) mengumpulkan ratusan aktivis dan anggota komunitas Tionghoa dan Asia lainnya pada hari Minggu di San Francisco.
Peringatan yang diselenggarakan oleh Rape of Nanking Redress Coalition, Komite untuk Mempromosikan Reunifikasi Tiongkok, Aliansi untuk Melestarikan Kebenaran Perang Sino-Jepang dan Koalisi Keadilan Wanita Penghibur, telah diadakan setiap tahun selama 20 tahun terakhir dengan tujuan untuk mengungkap kejahatan perang Tentara Kekaisaran Jepang dan mendorong orang untuk memahami dan tidak pernah melupakan bab kelam sejarah.
“Tentara Jepang secara terang-terangan melanggar konvensi internasional dan melakukan kekejaman yang sangat kejam di Nanjing, di mana 300.000 orang China dibunuh dan sepertiga bangunan dihancurkan,” kata Zha Liyou, penjabat konsul jenderal China di San Francisco, dalam kebaktian itu.
Pasukan Jepang merebut Nanjing, yang merupakan ibu kota Tiongkok pada saat itu, pada 13 Desember 1937. Kemudian pembantaian dimulai yang berlangsung lebih dari 40 hari. Puluhan ribu wanita diperkosa.
“Cerita kami terkait. Nasib lebih dari 400.000 wanita yang diperbudak secara seksual oleh Tentara Kekaisaran Jepang selama Perang Dunia II adalah bagian tak terpisahkan dari apa yang terjadi selama Pembantaian Nanjing,” kata Judith Mirkinson, presiden Koalisi Keadilan Wanita Penghibur.
Dia mengatakan abad ke-20 telah disebut sebagai abad paling kejam dalam sejarah dunia, dan salah satu cara untuk memastikan perdamaian di abad ke-21 adalah melalui kebenaran dan rekonsiliasi.
“Rekonsiliasi tidak datang tanpa kebenaran. Jadi pemerintah Jepang harus mengakui kejahatan mereka,” katanya.
“Mereka harus memberikan keadilan kepada beberapa orang yang masih bertahan dari Pembantaian Nanjing dan mengenang apa yang terjadi di sana,” katanya.
Sejak Jepang menginvasi Tiongkok Timur Laut pada September 1931, diikuti dengan invasi besar-besaran yang dimulai pada 7 Juli 1937, sekitar 35 juta tentara dan warga sipil Tiongkok tewas atau terluka selama pendudukan, yang berlanjut hingga 1945.
Untuk menghormati para korban dan penyintas serta mengejar keadilan dan perdamaian abadi, komunitas Tionghoa di seluruh dunia bergandengan tangan tahun ini untuk memperingati peristiwa bersejarah ini, yang ditetapkan oleh pemerintah Tiongkok sebagai Hari Peringatan Nasional untuk Korban Pembantaian Nanjing.
“Mengingat kekejaman yang dilakukan tentara Jepang pada Perang Dunia II bukan berarti mewariskan permusuhan melainkan mengingatkan masyarakat untuk tidak melupakan sejarah dan menginspirasi mereka untuk mencintai perdamaian,” kata Zha Liyou.
Pada tahun 2015, Pembantaian Nanjing dimasukkan ke dalam Daftar Memori Dunia UNESCO, sebuah ringkasan yang bertujuan untuk melestarikan warisan yang terdokumentasi dengan nilai universal.
liazhu@chinadailyusa.com
Situs Bandar Togel Online Terpercaya bisa anda akses langsung di TOTOCC, TOTOCC adalah situs bandar togel dengan pasaran togel terlengkap. Anda bisa bermain langsung dan melihat hasil langsung dari togel hari ini hanya di TOTOCC.COM.